Virus yang sedang mewabah bukanlah azab, tapi merupakan peringatan dari Allah agar manusia merenungi apa yang telah diperbuatnya dan kembali kepada fitrahnya.
Jika Allah turunkan azab,niscaya tidak akan ada manusia yang tersisa,seperti yang dialami oleh umat-umat terdahulu.Dan salah satu keutamaan umat akhir zaman adalah ditangguhkan siksa (azab)nya sampai hari kiamat.
Hikmah di balik wabah ini banyak sekali,di antaranya mengurangi berhubungan sesama makhluk (kegiatan yang tidak produktif),serta lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Ada 2 upaya untuk menyikapi wabah Virus Corona (COVID-19):
1. Pendekatan lahir,membiasakan kebersihan diri/lingkungan dan menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga.Hadis Nabi menyatakan 'Kebersihan adalah bagian dari iman'. (H.R. Muslim)
2. Pendekatan batin/ruhani,mendekatkan diri kepada Allah dengan langkah umum: meningkatkan ibadah/dzikir yang fardhu.
Dan langkah khusus:setiap memulai suatu kegiatan,mengkonsumsi makanan/minuman,naik kendaran dan lainnya diawali dengan membaca doa:
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’as mihii daa‘
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ دَآءٌ
"Dengan Nama Allah
yang tiada membahayakan penyakit dengannya."
Virus Corona hanya makhluk kecil ciptaan Allah.Tapi dengan makhluk kecil tersebut manusia dibuat tidak berdaya.Hal itu untuk meruntuhkan ego dan kesombongan manusia dengan apa yang dimilikinya.Manusia harusnya takut kepada yang menciptakan virus.Kunci keselamatan manusia adalah rasa takut kepada Allah.Abdullah bin Umar Ra adalah sosok Sahabat yang diberikan kelebihan karena rasa takutnya kepada Allah.Maka ketika ada suatu peristiwa masuknya seekor macan ke sebuah kampung penduduk,tidak ada yang bisa menghalaunya.Tapi ia bisa menundukkannya.Barang siapa yang takut kepada Allah maka makhluk-Nya takut kepadanya.
Kampoeng Futuh,15 Maret 2020 (jft/TarekatIdrisiyyahIndonesia)
Syeikh Muhammad Fathurrahman,M Ag adalah Mursyid Tarekat Idrisiyyah di Indonesia